Pages

0

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR FASISME

A. Pengertian Fasisme
Fasisme berasal dari bahasa Italia Fascio yang diambil dari bahasa latin fasces yang artinya seikat batang kayu. Dalam budaya Romawi kuno, fasces ini diberikan kapak di bagian tengahnya, lalu dipergunakan sebagai simbol kekuatan dari bermacam-macam unsur yang menyatu. Fasces sering dibawa ke depan pejabat tinggi, dan diartikan sebagai simbol kekuasaan pejabat pemerintah. Menurut George Mosse, cikal bakal fasisme adalah serangan terhadap positivisme dan liberalisme pada akhir abad 19. Ernst Nolte mengusulkan fasisme didefinisikan sebagai trend politik yang berakar pada abad 19 atau pada hakekatnya adalah fenomena abad ke-20. Jika komunisme merupakan pemberontakan pertama yang bersifat revolusioner dan totaliter terhadap cara hidup Barat yang liberal, maka fasisme dianggap merupakan pemberontakan kedua. Inti sari dari fasisme adalah pengorganisasian pemerintahan (sistem pengaturan pemerintahan) dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, militeristis, rasialis, dan imperialis. Di Eropa, negara pertama yang menjadi fasis adalah Italia (1922), Jerman (1933), dan Spanyol (1936). Sedangkan di Asia fasisme muncul di Jepang tahun 1930-an melalui perubahan ke arah lembaga-lembaga yang totaliter. Sutan Sjahrir memberikan pengertian terhadap fasisme adalah faham kemasyarakatan yang mengancam harkat dan martabat kemanusiaan. Menurutnya, faham yang ada dalam masyarakat akan mengalami perkembangan menjadi gerakan yang akan melawan kekuatan demokrasi, yang mana juga seluruh kekuatannya fasis tersebut bekerja melawan kemajuan dan kebebasan manusia universal.

B. Konsep Dasar Faham Fasisme
1.Fenomena Industrialisasi dan Pengalaman Berdemokrasi
Meskipun memiliki persamaan dengan komunisme yaitu menggunakan sistem totaliter dalam pemerintahannya, namun tempat munculnya fasisme sangat jauh berbeda dengan komunisme. Jika komunisme seringkali muncul di bangsa yang melarat dan terbelakang (contoh Rusia, Cina, Kuba), Fasisme seringkali muncul di negara yang lebih makmur dan secara teknologi lebih maju. Fasisme secara historis lahir setelah ada pengalaman demokrasi dan industrialisasi. Tingkat perkembangan industri menjadi pokok penting karena, pertama, aksi yang diperolehnya, teror dan propaganda fasis banyak memerlukan organisasi dan teknokrat. Kedua, sebagai sistem mobilisasi permanen untuk keperluan perang, fasisme membutuhkan dukungan industri. Dengan demikian, jika komunisme adalah sistem totaliter untuk mengindustrialisasi suatu masyarakat yang terbelakang; sedangkan fasisme adalah sistem totaliter untuk menyelesaikan konflik-konflik dalam masyarakat yang lebih maju industrinya. Menurut teori Marxis, perkembangan fasisme dapat dilihat sebagai akibat tidak langsung dari depresi ekonomi. Menurut teori komunis Marxis, pada masa depresi ketakutan dan frustasi merusak kepercayaan orang pada proses demokrasi. Kepercayaan pada metode-metode yang rasional melemah, di sinilah fasisme mulai meraih keuntungannya. Depresi yang menyebabkan banyaknya pengangguran merupakan massa mengambang yang menjadi basis empuk dari fasisme, hilangnya harga diri para pengangguran diangkat dengan sistem uniformitas (seragam, upacara, salam).
2. Target Group
Kelompok basis pendukung fasisme ada tiga, yaitu pertama, sekelompok kecil industrialis dan tuan-tuan tanah (landowners). Konsesi yang diharapkan adalah bahwa sistem itu dapat melenyapkan serikat-serikat buruh bebas, sedangkan pemerintahan fasis mendapatkan sumber-sumber ekonomis dari mereka. Kelompok ini bukanlah berorientasi pada fascist minded, mereka bergerak berdasarkan kepentingannya sendiri.
Kedua, kelas menengah bawah (lower middle class), terutama kalangan pegawai negeri (salaried group). Kelompok ini mengalami kecemburuan terhadap karyawan di perusahaan-perusahaan besar, dan takut akan penggabungannya kembali dengan kaum proletar, mereka ingin mempertahankan prestise mereka.
Ketiga, Kelompok militer. Bahkan di negara demokrasi yang mapan sekalipun, personil militer cenderung meremehkan kedisiplinan dan persatuan. Kalau demokrasi melemah, penyimpangan profesi dalam tubuh militer ini akan menjadi bencana politik. Fasisme mampu mengakomodir kepentingan kelompok sosial ini. Alhasil, corak militeristis sangat menonjol dalam fasisme. Namun demikian, kelompok militer juga memainkan peranan utama dalam menyingkirkan pemeintahan yang fasis.
3. Dasar Psikis (Nafsu Berkuasa vs Nafsu Tunduk)
Di beberapa negara fasis (Jerman dan Jepang), memiliki tradisi otoriter dalam sistem pemerintahannya dan mendominasi selama berabad-abad. Demokrasi yang bertunas di daerah tersebut belum kuat dan tidak mampu menghindarkan dirinya dai tradisi ini. Karena itu, seorang warganegara Jerman atau Jepang tidak akan menolak kecenderungan-kecenderungan fasis di negaranya dan mungkin saja mereka menganggap sesuai dengan masyarakatnya.
Analisis tradisional mengenai kediktatoran politik telah dipusatkan pada motivasi-motivasi yang mendorong para pemimpin yang bersifat diktator seperti nafsu yang menggebu-gebu untuk meraih kekuasaan dan hasrat mendominasi. Pengikut dan warganegara dari suatu kediktatoran dianggap sebagai “korban-korban” yang kebetulan terjerumus ke dalam nasib yang malang. Kediktatoran politik semakin berkembang manakala ada sikap patuh dan menerima, hasrat memasrahkan diri dan menggantungkan diri pada orang lain. Fasisme sebagai sistem totaliter mencari bentuk hubungan manusia yang seperti ini untuk menarik massa.
Gerakan-gerakan fasis menyadari betul sifat manusia yang ingin dilindungi dan ingin menyalurkan diri. Fasisme menyalurkan dua jalur dalam pemerintahannya, yaitu jalur untuk mereka yang ingin berkuasa dan jalur kedua untuk mereka yang dikuasai. Sedangkan penyelesaian untuk mengatasi kebencian dan rasa permusuhan yang laten dari rakyat, ialah dengan melawan musuh-musuh yang nyata ataupun imajiner.
4. Doktrin Politik
Fasisme sebagai suatu gerakan tidak memiliki doktrin dan cita-cita etis sebagaimana dalam komunisme. Fasisme tidak mempunyai Das Kapital-nya Marx, blue print aksi, teori koheren mengenai perkembangan masyarakat, ekonomi, dan politik. Maka sebenarnya fasisme lebih sebagai gerakan reaksioner daripada doktriner ideologis. Namun ketiadaan ideologi, dasar teoritis, dan prinsip-prinsip yang diakui secara universal ini bukanlah dalam pengertian yang mutlak, dalam artian tidak ada sama sekali. Hitler mewariskan pedoman yang dipercaya menuju ke alam pemikirannya dan tercatat dalam bukunya Mein Kampf (1925-1927), sedangkan Mussolini meninggalkan pernyataan yang moderat mengenai prinsip-prinsip fasis yang menggambarkan fasisme model Italia dalam bukunya Doctrine of Fascism (!932). Berikut ini adalah beberapa unsur pokok yang ditemukan dalam gagasan fasisme pada umumnya.
a. Mitos ras
Rasisme adalah karakteristik yang dominan dalam fasisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara elit lebih unggul dari kelompok massa dan karena itu dapat memaksakan kehendaknya dengan kekerasan. Wilhelm Reich, "Teori ras adalah poros teoritis fasisme Jerman." Mussolini menyebutkan bahwa kaum Romawi yang memerintah Kekaisaran Roma adalah sebuah "ras unggul", dan bahwa orang-orang Italia, sebagai keturunan mereka, juga memiliki sifat unggul ini. Penaklukan Ethiopia didasarkan pada ide ras unggul ini, dan bahwa orang-orang Ethiopia yang berkulit hitam ini harus tunduk kepada orang Italia, sesuai dengan apa yang dianggap sebagai hirarki rasial alamiah. Franco mengemukakan klaim serupa untuk Spanyol.
b. Ketidakpercayaan kepada keampuhan nalas (Irrasionalitas)
Tradisi rasional dunia Barat berasal dari Yunani Kuno dan merupakan unsur pokok dalam kebudayaan dan padangan Barat, fasisme menolak tradisi ini. Dalam urusan-urusan kemanusiaan fasisme tidak mengandalkan akal atau nalar, tetapi mengutamakan unsur-unsur dalam diri manusia yang irrasional, sentimentil, dan tak terkendali. Secara psikologis fasisme bersifat fanatik dan tidak mawas diri, dogmatik dan tidak terbuka. Sehingga setiap rezim fasis memiliki masalah-masalah yang bersifat tabu, seperti soal ras, kerajaan, atau pemimpin. Masalh-masalah ini harus diterima sebagai keyakinan dan tidak boleh didiskusikan secara kritis.
c. Pengingkaran persamaan derajat kemanusiaan
Masyarakat fasis tidak hanya menerima kenyataan mengenai ketidaksaamaan, tetapi malah menjadikan ketidaksamaan itu sebagai idealisme. Konsep tentang persamaan derajat manusia berpangkal pada tiga akar peradaban Barat. Pemikiran Yahudi mengenai Tuhan menganggap bahwa karena semua orang adalah anak-anak Tuhan, maka mereka saling bersaudara. Pemahaman Kristiani mengenai jiwa manusia yang tidak terpisahkan dari manusia dan sifat-sifatnya yang tidak dapat binasa melahirkan cita-cita tentang persamaan moral dasar pada setiap orang. Konsep pemikiran Yunani-Stoika tentang keampuhan nalar meyakini pada pemikiran mengenai ketunggalan manusia yang didasarkan pada kemampuan akal budi sebagai ikatn paling sejati karena dimiliki oleh setiap manusia.
Fasisme menolak tiga konsep pemikiran Yahudi-Kristiani-Yunani dan mempertentangkannya dengan konsep ketidaksamaan martabat manusia yang diterangkan dalam wujud antara yang super dan yang inferior. Konsep ketidaksaamaan derajat pada fasisme didasarkan atas kekuatan, pria melebihi wanita; militer melebihi kelompok sipil, anggota partai melebih non anggota partai; yang kuat mengatasi yang lemah dan pemenang dalam perang akan membawahi yang kalah.
d. Moralitas berdasarkan kebohongan dan kekerasan
Konsep demokrasi, politik merupakan mekanisme yang berfungsi untuk menyelesaikan konflik-konflik sosial secara damai. Dalam konsep fasis, politik diciptakan oleh hubungan kawan dan lawan, politik berawal dan berakhir dengan kemungkinan adanya musuh dan pemusnahan musuh secara tuntas. Kaum fasis tidak mengenal oposan, ia hanya mengenal musuh dan satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah memusnahkan sampai tuntas.
Kamp-kamp dan sistem kerja paksa yang digunakan oleh negara-negara fasis merupakan upaya menghancurkan pribadi yang legal dan bermoral. Brainwashing dilakukan untuk menyesatkan pikiran orang. Dengan melembagakan pembunuhan secara massal melalui kamp-kamp konsentrasi dan kerja paksa, rezim totaliter menunjukkan akibat ketidakpatuhan mereka pada penguasa. Kematian yang perlahan-laan di kamp-kamp tersebut merupakan cara demonstratif yang efisien daripada menggunakan cara-cara kuno seperti digantung atau ditembak.
e. Nasionalisme dan Pemuliaan Negara
Konsep nasionalisme fasis adalah nasionalisme fanatis yang dikenal juga dengan nasionalisme romantik. Pondasi nasionalisme romantik didasarkan pada “perasaan”. Ideologi yang imajinatif ini menghasilkan individu-inividu yang terlepas dari realita, tersesat dalam kebingungannya sendiri. Romantisisme dengan memperbudak orang-orang terhadap perasaannya membimbing mereka untuk putus hubungan degan realita, dalam hal ini dianalogikan dengan penyakit kejiwaan skizofrenia (penderita penyakit ini sepenuhnya terputus dari kenyataan dan hidup dalam dunia yang diciptakan imajinasi mereka sendiri).
Nasionalisme romantik didasarkan pada sejumlah gagasan keliru, yang menonjol diantaranya adalah ide “darah” dan “tanah air”, yang kemudian diidolakan dan menjadi obsesi untuk diikuti secara membabibuta. Arus pemikiran ini terkait erat dengan ras kelompok yang dianggap suci, dan memandang pertumpahan darah sebagai perang suci. Di bawah pengaruh nasionalisme romantik, orang-orang terprovokasi ke dalam perang yang menumpahkan jutaan liter darah, kesengsaraan, dan air mata.
f. Pemerintahan elit dan prinsip pemimpin
Konsep pemimpin dalam negara fasis sangat mirip dengan konsep kepemimpinan yang dikatakan Plato. Plato menyatakan bahwa hanya kelas “raja-raja filsuf” yang memnuhi syarat untuk memegang pemerintahan. Konsep fasis adalah bahwa hanya ada satu kelompok minoritas kecil penduduk yang terpandang karena asal-usul, pendidikan, dan statusnya dalam masyarakat yang mampu memahami apa yang terbaik untuk seluruh anggota masyarakat dan merekalah yang bisa mewujudkannya. Konsep ini sangat berlawanana dengan konsep demokrasi, yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat.
Konsep pemerintahan elit dalam negara fasis, seringkali memperoleh dukungan rakyat. Meskipun demikian, berbeda dari konsep demokrasi yang mendasarkan pada kebebasan, dalam negara fasis rakyat dilepaskan dari urusan pemerintahan, tanpa proses pemilihan yang bebas, kebebasan pers, atau oposisi yang berfungsi leluasa. Prinsip kepemimpinan fasis mencerminkan penekanan yang irrasional dalam politik fasis. Pemimpin selalu dianggap benar dan mendapatkan wahyu serta kemampuan mistik. Pemimpin mewakili kepentingan umum dalam artian cara rakyat berpikir, pemimpin dianggap mengetahui yang terbaik untuk seluruh masyarakat (Rousseau menyebutnya “Kehendak Umum”), sementara rakyat hanya mengungkapkan kepentingan dan hasrat individu yang tidak mesti selaras dnegan kebijakan umum.
g. Sistem Totaliter
Totaliterisme dalam semua bentuk hubungan mencirikan fasisme sebagai pandangan hidup, bukan hanya sekedar sistem pemerintahan. Berbeda dengan beberapa bentuk kediktatoran di Amerika Latin yang menerapkan prinsip otoriter hanya di bidang pemerintahan saja. Dalam artian jika secara politik rakyat tidak menimbulkan masalah atau kesulitan dan tidak mengganggu kekuasaan diktator dan pengikutnya, maka mereka bebas menjalani hidupnya. Sebaliknya, dalam konsep fasisme yang bersifat totaliter. semua bentuk hubungan masyarakat diatur oleh pemerintah dengan menggunakan kekuasaan dan kekerasan. Fasisme juga menggunakan semua bentuk kekerasan mulai dari verbal hingga ancaman pembunuhan massal.
h. Militerisme dan Imperialisme
Rezim fasis mempergunakan kekuatan militer dalam setiap aksinya. Kelompok militer menjadi semakin esensial, ketika mereka berupaya menaklukan negara-negara lain yang dianggap berperadaban rendah, karena tidak memiliki ras yang sama dengan mereka. Prinsip kekerasan untuk mengatasi musuh-musuh mereka, menjadi alasan pentingnya kelompok militer ini. Sepanjang sejarah, tidak ada negara fasis yang tidak mempergunakan militer sebagai kelompok yang elit dalam masyarakat. Namun demikian, tercatat dalam sejarah pula bahwa kelompok militer adalah kelompok yang seringkali mampu menggulingkan rezim-rezim otoriter dan diktator seperti fasis.
Imperialisme yang diusung oleh fasisme bukanlah imperialisme kuno yang mendasarkan pada Gold, Glory, dan Gospel. Imperialisme fasis adalah imperialisme berdasarkan pada rasialis, dimana tujuan utamanya adalah memusnahkan ras yang berbeda dari mereka dan dianggap lebih rendah. Imperialisme ini juga terkait dengan keinginan mewujudkan negara/kerajaan “Raya” di dunia, dimana negara fasis itulah yang menjadi pemimpinnya.
i. Ekonomi Fasis adalah Ekonomi Terpusat (Negara Korporasi)
Dalam perekonomiannya, rezim fasis menggunakan pendekatan korporatis. Fasis membagi asosiasi modal dan tenaga kerja yang diawasi oleh negara, dan setiap asosiasi mendapat monopoli dalam usaha dan kegiatannya. Ada dua asumsi yang mendasari filsafat negara korporatis, pertama, seorang warga negara (kecuali sekelompok elit penguasa) tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik, ia hanya boleh menjalankan fungsi sosialnya. Kedua, elit penguasa dianggap memahami masalah yang penting yang mempengaruhi seluruh anggota masyarakat, karena itu merekalah yang memenuhi syarat untuk memegang pemerintahan. Tujuan negara korporatis adalah menjamin kekuasaan negara dan bukan kesejahteraan individu. lebih khusus, tujuan akhir organisasi perekonomian korporatis adalah persiapan menuju perekonomian perang permanen, karena imperialisme yang agresif merupakan tujuan akhir politik luar negeri fasis.
Sistem ekonomi fasis menolak perekonomian kemakmuran bebas, entah itu kapitalis, sosialis, atau sistem jalan tengah. Perekonomian terbagi dalam berbagai sindikat, serikat buruh, majikan dan kelompok profesional. Setiap bidang usaha atau industri hanya diperkenankan memiliki satu sindikat, keanggotaan bersifat sukarela dan memberlakukan iuran wajib. Pegawai sindikat adalah pejabat-pejabat fasis atau orang-orang yang pro-fasis. Akibatnya, serikat ini menjadi alat dari kebijaksanaan negara, tanpa kehendak dan kebebasan sendiri.
Setiap sindikat mendapat monopoli untuk pengorganisasian bidang usahanya. Pemerintah fasis membentuk perusahaan (coorporation) yang merupakan badan administratif dalam industri tertentu yang dirancang untuk mempersatukan dan mengawasi sindikat buruh dan manjikan dalam industri tersebut. Perusahaan yang merupakan instrumen penting dalam perekonomian fasis, tidak akan menuntut otonominya karena ia hanya badan administratif negara yang tidak berbeda dengan instrumen pemerintahan lainnya. Status perusahaan fasis Italia adalah badan pemerintah.
j. Mengabaikan Hukum dan Ketertiban Internasional
Perang merupakan konsekuensi logis dari keyakinan fasis pada ketidaksamaan martabat manusia, kekerasan, elitisme, rasialisme, dan imperialisme. Setiap organisasi internasional mengambil bentuk pemerintahan atas dasar konsensus yang bertolak belakang dengan prinsip kaum fasis, yaitu pemerintahan atas dasar kekerasan dan paksaan. Akibatnya, negara-negara fasis menarik diri dari partisipasinya dalam organisasi internasional.
0

Kumpulan Lagu - lagu Perjuangan Mahasiswa

Berbaris dan Bersatu
Berbaris dan bersatu
Menuju Indonesia baru
Singkirkanlah benalu
Singkirkan semua musuh-musuh
Rakyat pasti menang
Melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang
Rakyat pasti menang
Melawan penindasan
Rakyat kita pasti menang
Revolusi ye… ie
Revolusi ye… ie
Revolusi tanpa TNI

Bulat Semangat
Bulat semangat tekad kita
Pasukan suka relawan Indonesia
Siap bertempur, siap melawan
Maju terus pantang mundur
Ayolah kawan
Buruh tani pemuda
Dan angkatan kita
Maju melawan
Siapkan senjata
Cukupkan sandang pangan
Maju melawan
Maju terus
Revolusi ’45

Buruh Tani
Buruh, tani, mahasiwa, kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya masyarakat pekerja
Terwujudnya tatanan masyarakat
Demokrasi sepenuhnya

Cinta Demonstran
Sudah berulang kali abang katakan
Jangan bermain cinta dengan demonstran
Nanti ditangkap polisi
Sakit-sakit sekali
Kalau abang turun ke jalan
Banyak senapan, panser dan pentungan
Rasa was-was sedikit jantungan
Abang merasakan
Kalau adik sayang sama abang
Tolong doakan dan beri kecupan
Agar sampai dalam perjuangan
Abangmu tersayang

Darah Juang
Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Negeri kami subur tuhan
Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
‘Tuk bebaskan rakyat
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami berjanji
Padamu kami berbakti

Darah Rakyat
Darah rakyat masih berjalan
Menderita sakit dan miskin
Saat datangnya pembalasan
Rakyat yang menjadi hakim
Rakyat yang menjadi hakim
Ayo maju serentak menyerang
Kemerdekaan pasti datang
Merah warna panji-panji kita
Merah warna darah-darah rakyat
Kami berjanji pada rakyat
Kemiskinan pasti hilang
Kaum buruh memerintah
Dunia baru pasti datang

Dibawah Topi Jerami
Dibawah topi jerami
Ku susuri terik matahari
Berjuta kali turun aksi
Bagiku itu langkah pasti
Dibawah kuasa tirani
Ku susuri jalur revolusi
Berjuta kali lawan TNI
Bagiku itu langkah pasti
Marilah kawan mari kita suarakan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan

 

Diobok-obok
Diobok-obok rakyatnya di obok-obok
Sebelum chaos aparatnya pada mabok
Diobok-obok rakyatnya di obok-obok
Sebelum chaos aparatnya pada mabok
Dipukulin, ditendangin lalu ditembakin
Gas air mata sudah biasa
Peluru karet nggak kena-nggak kena
Peluru tajam alamak kabur semua

Internasionale
Bangkitlah kaum yang terhina
Bangkitlah kaum yang lapar
Kehendak yang mulia dalam dunia
Senantiasa bertambah besar
Hilangkan adat dan faham tua
Kita rakyat sadar-sadar
Dunia sudah berganti rupa
Untuk kemenangan kita
Perjuangan penghabisan kumpullah berlawan
Dan Internasionale pastilah di dunia
Perjuangan penghabisan kumpullah berlawan
Dan Internasionale pastilah di dunia

Mars Mahasiswa
Acungkan tinju kita satu padu
Bersatu semangat jiwa ayo terus maju
Mahasiswa bersatu
Hancurkan birokrat kampus
Mahasiswa satu jiwa
Mahasiswa pasti jaya
Garuda Pancasila
Garuda pancasila
Aku tak mendukungmu
Patriot proklamasi
Siapa berkorban untukmu
Pancasila dasarnya apa
Rakyat adil makmurnya kapan
Pribadi bangsaku
Nggak maju-maju (3 X)

Ibu Pertiwi
Ibu pertiwi kini bersusah hati
Paras wajah terlihat pucat pasi
Disana sini kehancuran negeri
Rakyat sendiri direlakan mati
Kawan teruslah berjuang
Yakini arah tujuan
Ini tentang harga diri
Bulatkan tekad nurani
Saudaraku kini terus menangis
Mengharap belas kasih penguasa negeri
Terkurung tembok meratap langis
Semuanya hampa
Mengapa ini terjadi
Gelap menutupi bumi
Akibat ulah manusia
Yang tak peduli akan sesama

Kapan-kapan

Kapan-kapan kitakan jumpa lagi
Kapan-kapan kitakan chaos lagi
Mungkin lusa atau dilain aksi
Mungkin nanti disaat revolusi
Bila kami mau kami bisa bikin rusuh
Tapi kami nggak mau
Karena kami punya hati
Punya hati.. hati-hati

Mentari

Mentari menyala disini
Disini didalam hatiku
Gemuruhnya sampai disini
Disini diurat darahku
Disini diurat darahku
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar disekitarku
Tak satupun yang sanggup menghalangiku
Menyala didalam hatiku
Hari ini hari milikku
Entah esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Disini diurat darahku
Disini diurat darahku
Indonesia Pusaka
Indonesia tanah air siapa
Katanya tanah air beta
Indonesia sejak empat lima
Janjinya adil sejahtera
Tetapi diriku bertanya
Petani dirampas tanahnya
Buruh miskin hina tak berharta
Sampai akhir menutup mata

Kampusku
Kampusku rumahku
Kampusku negeriku
Kampusku kebebasanku
Kampusku wahana kami
Disana kami dibina
Menjadi manusia dewasa
Tapi kini apa yang terjadi
Kami ditindas semena-mena
Berjuta rakyat menanti tangannmu
Mereka lapar dan bau keringat
Kusampaikan salam-salam perjuangan
Kami semua cinta-cinta Indonesia
Kaumku mahasiswa
Dimana kini kau berada
Senjata disisi kirimu
Penjara disisi kananmu

Mars TNI
Tentara Nasional Indonesia
Tidak berguna bubarkan saja
Diganti Menwa ya sama saja
Lebih baik diganti pramuka
Naik bis kota nggak pernah bayar
Apalagi masuk ke warung tegal
Memperkosa istri orang
Memukuli mahasiswa
Tentara Nasional Indonesia
Tidak berguna bubarkan saja
Diganti Menwa ya sama saja
Lebih baik diganti PKK
Naik bis kota nggak pernah bayar
Apalagi masuk ke warung tegal
Memperkosa istri orang
Memukuli mahasiswa

Tanah Air
Tanah airku kini berantakan
Kebenaran tidak ditegakkan
Keadilan disingkirkan
Kekuasaan diagungkan
Rakyatku yang kucintai
Bangkitlah melawan

Mahasiswa Merdeka
Kamilah mahasiswa merdeka
Senjatanya massa rakyat merdeka
Dengan diskusi dan massa aksi
Sampai rakyatpun menang
Bendera merah telah dikibarkan
Tanda mulai pembebasan
Dengan diskusi dan massa aksi
Sampai rakyatpun menang

Mars Pemuda
Bangkitlah wahai pemuda
Marilah rapatkan barisan
‘Tuk membebaskan negeri ini
Dari tangan-tangan serakah
Mari kobarkan api
Dari jiwa-jiwa yang suci
Jadilah pejuang sejati
Siap menggulingkan setiap tirani
Ayo berseru mari bersatu
Rakyat pasti menang
Ayo berseru mari bersatu
Rakyat pasti menang
Dari titik api matahari pagi
Kan kubakar semangat menyala-nyala
Bakar badanku bakarlah jiwaku
Hingga rakyat merdeka

Pergi Berjuang
Tinggalkan ayah tinggalkan ibu
Restui kami pergi berjuang
Dibawah bendera merah putih
Majulah ayo maju serentak
Tinggalkan kampus tinggalkan buku
Disini kami turun ke jalan
Dibawah bendera revolusi
Majulah ayo maju menyerang
Jangan kembali pulang
Sebelum rakyatkan menang
Walau darah tertumpah di medan juang
Demi rakyat kurela berkorban

Lawan dan Menang
 37 tahun rakyat dibodohi
37 tahun rakyat dibohongi
Lawan – lawan
Lawan – lawan – lawan hei!
Lawan – lawan
Lawan dan menang
Hancurkan rezim penindas rakyat
Lawan – lawan – lawan dan menang
Hancurkan rezim penindas rakyat

Rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia dilanda bencana
Krisis ekonomi ulah bapak negeri
Buruh negeri habis disikat kolusi
Bapak negeri tidak mau peduli
Harga melonjak
Rakyat diinjak
Hutan diiris
Buruh menangis
Hapuskan penindasan
Lawan pemerasan
Setan rakyat Indonesia
Harus kita singkirkan

Sarang Bencana
Mana dimana sarangnya bencana
Sarangnya bencana ada di mabes polri
Mana dimana sarangnya bencana
Sarangnya bencana ada di markas polri
Pembunuhnya polisi
Pemerkosa polisi
Semua itu dilakukan polisi
Pembunuhnya polisi
Pemerkosa polisi
Semua itu dilakukan polisi

Sarinande
Aku ingin nyanyikan lagu
Buat orang-orang yang tertindas
Hidup dialam bebas
Dengan jiwa yang terpapah
Aku ingin nyanyikan lagu
Buat kawan-kawan yang sengsara
Kehilangan semangat juang
Terlena dalam mimpi panjang
Ditemani hidup yang bimbang
Mengapa harus takut pada matahari
Kepalkan tangan halau setiap panasnya
Mengapa harus takut pada malam hari
Nyalakan api dalam sepi halau setiap gelapnya
Dilorong-lorong-lorong jalanan
Dikolong-kolong-kolong jembatan
Dikaki-kaki-kai lima
Dibawah menara
Kau masih mendekap derita
Kau masih mendekap derita
Aku ingin nyanyikan lagu
Tanpa kemiskinan dan kemunafikan
Tanpa air mata dan kesengsaraan
Agar dapat melihat surga
Agar dapat melihat surga

Satukanlah
Satukanlah dirimu semua
Seluruh rakyat senasib serasa
Susah senang dirasa sama
Bangkit-bangkit segera
Satukanlah jerai jemarimu
Kepalkanlah dan jadikan tinju
Bara luka jadikan palu
Kupukul lawan tak perlu meragu

Sukarelawan
Hoo… o… o… o…
Hoo… o… o… o…
Hoo… o… o… o…
Hoo… o… o… o…
Kami ini sukarelawan
Kami aksi tidak dibayar
Kami datang kesini
Dengan satu tujuan
Kami ingin kemerdekaan

Sumpah Mahasiswa

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
1. Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
2. Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
3. Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan
0

Bacaan Solat Fardhu 5 Waktu

DOA IFTITAH
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
R U K U’
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
I’TIDAL
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
SUJUD
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
TASYAHUD AWAL
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.
TASYAHUD AKHIR
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.